Cara Menjinakkan Burung
Bingung bagaimana cara menjinakkan burung? Mudah banget kok. Pelajari caranya bersama yuk!
Dalam hal memelihara burung, menjinakkan merupakan salah satu hal yang penting untuk dijalankan.
Karena saat burung masih giras atau belum jinak, maka akan sulit di rawat terutama bagi burung kicauan.
Jika burung tersebut belum jinak, maka tidak akan bisa mengeluarkan kicauan terbaiknya dan tidak akan meningkat dengan baik.
Apapun burung yang rekan-rekan peroleh, entah itu jenis burung hasil dari tangkapan hutan atau gres beli dari penangkaran maka burung membutuhkan adaptasi dengan lingkungan gres.
Dalam hal menjinakkan burung pastinya mesti mengetahui ihwal jenis dan asal usulnya.
Misalkan burung dibeli dari penangkaran atau hasil tangkapan hutan, maka burung yang dibeli dari hasil penangkaran akan relatif lebih mudah untuk dijinakan ketimbang burung hasil tangkapan hutan.
Meskipun begitu, kerap kali burung yang dibeli dari penangkaran belum tentu benar-benar jinak.
Selain itu, ada beberapa hal lain juga yang penting untuk di pahami, adalah jenis burung itu sendiri.
Seperti burung lovebird, burung kenari, burung kacer, burung murai batu dan burung yang lain.
Karena setiap burung mempunyai karakteristik yang berlawanan-beda, ada yang relatif gampang untuk dijinakkan dan ada juga yang merepotkan untuk dijinakkan.
Cara Menjinakkan Burung Yang Masih Liar
Karena burung yang hendak dipelihara nantinya di lingkungan pemiliknya, maka burung butuh penyesuaian dari tempat usang ke tampat yang barunya.
Ketika burung sudah terbiasa, maka lambat laun akan membuat burung menjadi jinak. Asalkan dijalankan secara rutin dan tepat pastinya.
Posisi Tempat Penyimpanan
Untuk menyimpan burung yang masih giras supaya menjadi jinak, maka semestinya simpan burung ditempat yang cukup ramai oleh lalu lalang manusia.
Pada mulanya, burung kemungkinan besar akan menjadi sangat aktif, melompat, menabrak-nabrak sangkarnya alasannya tidak terbiasa dengan lingkungan gres tersebut dan juga merasa cemas sebab banyak insan di dekat sangkarnya.
Menyimpan burung di daerah yang ramai, mungkin akan melukai burung itu sendiri, alasannya adalah sering menabrak-nabrak sangkarnya alasannya tidak tenteram dan ketakutan.
Proses itu tidak akan berlangsung usang, sekitar 2 sampai 4 minggu burung akan terbiasa dan menjadi santai di sangkarnya ketika di dekati dengan manusia.
Sebaiknya hindari menyimpan burung yang belum jinak di kawasan yang sepi.
Karena kalau sering disimpan di tempat sepi, maka burung akan sulit jinak, sebab burung tidak sudah biasa dengan kedatangan insan dan tempat tempat ramai.
Toh, bulu burung yang rusak akibat burung sering menabrak sangkarnya alasannya ketakutan dalam proses penjinakan, maka bulunya akan tumbuh bagus kembali.
Untuk melaksanakan penjinakkan dengan cara ini, maka simpan burung di kawasan yang ramai dengan ketinggian sekitar 3 meter tingginya selama 1 minggu berturut-turut.
Kemudian untuk ahad kedua, turunkan posisi penyimpanannya lebih rendah dari sebelumnya.
Lakukan hal tersebut sampai beberapa minggu kedepan lagi, hingga burung benar-benar jinak dan kalem ketika didekati oleh manusia.
Memandikan hingga berair kuyup
Pada pagi hari pada dikala acara mandi akan dikerjakan, maka coba masukan terlebih dahulu burung di keramba untuk mandi sendiri sampai sementara waktu.
Jika burung belum mau mandi sendiri, maka mandikan burung di sangkarnya dengan cara disemprot atau mampu dengan cara menggenggamnya memakai tangan dan membasuhi bulunya dengan tangan anda yang satunya.
Memandikan burung, selain mampu menyehatkan pada burung itu sendiri, akan tetapi memiliki faedah lainnya, mirip menolong proses penjinakan.
Anda bisa bandingkan saja dikala bulu burung dalam keadaan kering dan dikala sedang basah kuyup pada burung yang belum jinak ketika didekati oleh manusia.
Ketika bulu burung sedang lembap kuyup dan didekati oleh manusia, maka akan membuatnya tidak takut dan cenderung akan berdiam diri.
Dengan melihat hal tersebut, tentunya jikalau dimandikan secara rutin maka burung akan umumdidekati oleh insan dan burung beranggapan bahwa insan bukanlah bahaya baginya.
Selai itu, dikala burung dimandikan sampai lembap kuyup akan membuatnya menjadi cepat lapar, karena banyak mengkremasi kalori untuk menghangatkan tubuhnya, dan nantinya burung akan merasa lapar serta memiliki ketergantungan pada pemiliknya alasannya burung butuh masakan untuk di konsumsi.
Teknik Pemberian Pakan
Agar burung mempunyai ketergantungan pada pemiliknya, maka dalam proses penjinakan tersebut di saat-waktu kerjakan teknik bantuan pakan.
Ketika pada malam hari menjelang burung beristirahat, kawasan pakannya dikosongkan. Agar saat pada pagi hari, burung akan lapar.
Saat pagi hari dan burung merasa lapar, sodorkan jangkrik memakai lidi pada burung sampai burung mau untuk memakannya.
Jika dengan cara ini belum menciptakan burung mau mengonsumsi pakan yang diberikan, maka tarik kembali pakan tersebut dan lakukan kembali setelah 5 menit, kemudian sodorkan kembali pakan tersebut.
Jika burung tidak inginmengonsumsi makanan yang disodorkan menggunakan lidi tersebut hingga jam 10 siang, maka simpan jangkrik tersebut di tempat pakannya.
Setelah burung mau memakannya, goda lagi dengan menyodorkan jangkrik menggunakan lidi.
Jika burung sudah sudah biasa mengonsumsi pakan yang disodorkan memakai lidi, selanjutnya jangan gunakan lidi, dan ganti memakai tangan anda sendiri.
Hal ini bertujuan supaya burung menjadi sungguh-sungguh tidak takut terhadap anda dan menjadi ketergantungan terhadap anda.
Untuk pakan yang di berikan untuk menjinakkan burung dengan cara ini, semestinya sesuaikan saja dengan jenis burung itu sendiri, karena mengingat setiap burung tidak menyukai pakan dari serangga, mirip burung pemakan biji-bijian.
Baca Juga : Cara Merawat Burung Lovebird
Bagaimana, caranya mudah bukan?
Demikian postingan wacana menjinakkan burung, biar bermanfaat untuk Anda yang sedang memelihara burung.
Comments
Post a Comment