Purwaceng – Habitat, Manfaat, Produk & Budidaya
Purwaceng – Indonesia dikenal sebagai negara dengan spesies flora obat terbesar di dunia. Kurang lebih ada 30.000 spesies flora obat yang berkembang di tanah Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 9.600 spesies tanaman berkhasiat selaku obat.
Akan tetapi cuma sekitar 200 spesies tumbuhan obat saja yang saat ini telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional, salah satunya yakni purwaceng.
Tumbuhan Purwaceng
Purwaceng atau sering disebut dengan purwoceng ialah tanaman yang berguna selaku obat dan cuma berkembang di dataran tinggi. Sebagai tumbuhan obat, purwaceng tergolong dalam keluarga Aapiaceae dengan nama ilmiah Pimpinella pruatjan.
Mulai dari daun hingga akar purwaceng bantu-membantu dapat dimanfaatkan selaku obat. Namun bab yang paling kerap dipakai yakni akarnya. Seringnya bab ini diolah menjadi bentuk bubuk dan dijadikan campuran minuman kopi atau susu.
Purwaceng diklaim memiliki khasiat sama mirip ginseng dari negeri Korea. Bila ginseng diketahui memiliki rasa yang sedikit pedas, maka purwaceng pun tak jauh berbeda. Justru purwaceng mempunyai ciri khas pada rasanya yang pedas.
Habitat
Purwaceng yaitu flora yang hanya berkembang di dataran tinggi. Akan tetapi tidak semua dataran tinggi di Indonesia terdapat tumbuhan ini. Purwaceng atau purwoceng cuma berkembang di dataran tinggi Pulau Jawa dan cuma ditemukan di dataran tinggi Dieng, perbatasan Banjarnegara dan Wonosobo, Jawa Tengah.
Selain itu, di Pengunungan Hyang, Bondowoso dan di Pengunungan Tengger, Bromo, Jawa Timur juga berkembang flora sejenis. Tumbuhan ini diketahui dengan nama suripandak abang. Namun penduduk lebih mengenal Dieng sebagai tempat asal purwaceng.
Hasil Olahan
Selain diolah menjadi bentuk bubuk yang mampu diaduk ke dalam kopi atau susu, purwaceng juga bisa diolah ke dalam bentuk jamu dalam bungkus kapsul. Tak perlu jauh-jauh ke dataran tinggi Dieng, karena kapsul purwaceng sudah banyak dijual di pasar obat Indonesia.
Manfaat dan Khasiat
Purwaceng diketahui berguna selaku obat penambah vitalitas laki-laki. Namun bahu-membahu manfaat purwaceng tak cuma sebatas itu, karena manfaat purwaceng untuk vitalitas pria bergotong-royong sudah dikenal semenjak jaman dahulu oleh kalangan kerajaan di Pulau Jawa.
Menurut hasil penelitian yang dikerjakan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2007, seluruh bab purwaceng dapat dimanfaatkan selaku obat tradisional, tetapi akar purwaceng ialah bagian yang paling berkhasiat.
Purwaceng mempunyai aneka macam manfaat atau khasiat, mirip:
- Meningkatkan gairah seksual perempuan – Selain berfungsi untuk mengembangkan vitalitas laki-laki, purwaceng juga layak dikonsumsi oleh kaum hawa alasannya mampu memajukan gairah seksual wanita. Kandungan stigmasterol dalam purwaceng juga diyakini mampu mengembangkan hormon estrogen dan merangsang terjadinya ovulasi.
- Melancarkan peredaran darah – Purwaceng ternyata juga memiliki khasiat di dalam mempertahankan tekanan darah dan melancarkan peredaran darah. Selain untuk mempertahankan kesehatan fatwa darah, purwaceng cocok disantap untuk penderita darah tinggi (hipertensi).
- Mengobati jerawat jamur – Purwaceng juga bisa digunakan untuk mengobati abses jamur, utamanya yang disebabkan oleh jamur Candida albicans yang diketahui sebagai penyebab bisul kulit, mukosa, dan organ dalam manusia. Jamur ini pula yang mengakibatkan keputihan yang tidak wajar pada wanita.
- Mengurangi nyeri dan demam – Beberapa kandungan dalam purwaceng juga memiliki imbas analgesik atau pereda nyeri, dan efek antipiretik atau pereda demam.
- Mencegah dan mengobati kanker – Penderita kanker atau tumor juga diusulkan mengonsumsi purwaceng. Karena purwaceng mengandung senyawa antioksidan yang berperan dalam menangkal radikal bebas selaku penyebab kerusakan sel, penyebab kanker dan penyakit lainnya.
- Menjaga fungsi saluran kemih – Purwaceng mempunyai imbas diuretik yang dapat mecegah jerawat kanal kemih.
- Meningkatkan stamina – Purwaceng memang memiliki banyak kandungan obat yang cantik buat kesehatan. Seperti kandungan anisketon yang berfungsi untuk mengusir kelelahan, serta asam kafaet dan skualena yang dipercaya bisa mengembangkan semangat seseorang.
- Mengobati masuk angin – Tanaman dataran tinggi lazimnya cocok untuk mengobati masuk angin, tak terkecuali tumbuhan ini.
- Menjaga kesehatan otot badan – Aktifitas sehari-hari seringkali mengakibatkan capek pada bab otot. Dengan mengonsumsi purwaceng, maka ganjalan tersebut mampu terselesaikan. Karena purwaceng bermanfaat untuk merelaksasi otot yang kaku, meminimalkan pegal linu, dan diandalkan dapat menjaga metode saraf.
Efek Samping Purwaceng
Apakah purwaceng mempunyai imbas samping?
Sejauh ini, selama masih dikonsumsi dalam batas sewajarnya, purwaceng tidak memiliki efek samping apapun bentuknya, mirip kopi, susu, jamu, maupun kapsul herbal. Cukup konsumsi sesuai dosis yang ada di bungkus masing-masing.
Perlu diketahui, purwaceng tidak pribadi bereaksi mirip obat kimia. Perlu rentang waktu sekitar 7-12 hari bagi purwaceng untuk menunjukkan khasiatnya bagi badan. Kuncinya, tetap mengonsumsi purwaceng secara teratur sesuai takaran.
Upaya Pelestarian
Sadar akan manfaatnya yang besar dan jumlah peminatnya yang semakin banyak, maka kelestarian purwaceng pun mulai menuai kegalauan. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara sudah melakukan aneka macam upaya dalam mempertahankan kelestarian purwaceng. Baik secara in situ (pengembangan di habitat aslinya) maupun eks situ (di luar habitat aslinya).
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah menggandeng Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (BALITTRO) Bogor untuk membuatkan purwaceng. Pada tahun 2004, Dinas Kehutanan dan Perkebunan membuatkan flora purwaceng di Desa Batur. Hasilnya cukup baik, para petani sudah mampu menangkar dan memasarkan hasil panennya dikala itu.
Upaya yang dilaksanakan Dinas Kehutanan dan Perkebunan ini diharapkan mampu dipraktekkan dan memperbesar populasi purwaceng yang ada di Banjarnegara. Namun upaya ini perlu jangka panjang, alasannya harga bibit purwaceng yang mahal dan susah diperoleh, dan perolehannya sungguh tergantung dari luar Banjarnegara.
Upaya pelestarian purwaceng juga dilaksanakan secara eks situ. Daerah yang diseleksi ialah Desa Wanayasa, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah.
Upaya pelestarian secara eks situ maupun in situ memiliki beberapa kelemahan, seperti diperlukannya waktu yang cukup panjang, lahan yang cukup luas, tenaga yang cukup besar, ongkos yang tak sedikit, dan memerlukan lingkungan dengan kriteria tertentu, yaitu harus sama dengan habitat aslinya.
Salah satu upaya untuk mengatasi situasi tersebut adalah dengan menerapkan bioteknologi kultur jaringan. Teknik kultur jaringan memiliki beberapa keunggulan, yaitu membutuhkan waktu yang cukup singkat, tidak memerlukan lahan yang luas, dan lebih efisien dari segi tenaga maupun ongkos yang diharapkan.
Selain itu, penerapan teknik ini mampu menciptakan bibit tanaman yang siap dikala diperlukan, alasannya faktor lingkungan yang sepenuhnya berada dalam pengawasan. Kelebihan lainnya, teknik ini mampu dipakai untuk upaya untuk penyimpanan plasma nutfah dalam jangka panjang.
Kelemahan dari bioteknologi kultur jaringan ini ialah diperlukannya biaya yang tinggi di permulaan proyek dan memerlukan SDM yang handal. Hingga sekarang, upaya pelestarian masih tetap terus dikerjakan demi kelangsungan hidup purwaceng yang kaya akan manfaat.
Tak ada salahnya, kalau para petani dataran tinggi di Pulau Jawa, utamanya Jawa Tengah untuk menjajal berbagi purwaceng secara mampu berdiri diatas kaki sendiri, mengenang manfaat dan nilai ekonominya yang cukup tinggi.
Comments
Post a Comment